Rabu, 10 Juni 2009

TUGAS FISIOLOGI TUMBUHAN

Pertanyaan
1.Mengapa ekor pada fosfolipid Hidrofobik dan kepala pada fosfolipid bersifat Hidrofilik?
2.Bagaimana pembentukan kromosom terjadi?dan pada fase apa terjadinya kromosom?

FOSFOLIPID

Molekul fosfolipid dapat dipandang terdiri dari dua bagian, yaitu kepala dan ekor. Bagian kepala memiliki muatan positif dan negatif serta bagian ekor tanpa muatan. Bagian kepala karena bermuatan bersifat hidrofilik atau larut dalam air, sedangkan bagian ekor bersifat hidrofobik atau tidak larut dalam air. Fosfolipid digolongkan sebagai lipid amfipatik.

Pengenalan Lipids

Sel terdiri dari dua lingkungan yang berbeda: di hydrophilic Aqueous cytoplasm dan hydrophobic lipid membranes. The lipid environment is defined by the family of molecules that are characterized by their hydrophobic nature and their common metabolic origin. Lipid lingkungan yang ditetapkan oleh keluarga molekul yang dicirikan oleh alam dan mereka hydrophobic umum metabolis asal mereka. Three members of the lipid family of molecules will be discussed in this course: fats (triacylglcerol), phospholipids, and steroids. Tiga anggota dari keluarga molekul lipid akan dibahas dalam kursus ini: Fats (triacylglcerol), phospholipids, dan steroids.

Struktur yang Lipids

Lipid molecules are slightly soluble to insoluble in water. Lipid molekul yang sedikit larut ke dalam air yg tak dpt dicairkan. Lipids are hydrophobic because the molecules consist of long, 16-18 carbon, hydrocarbon backbones with only a small amount of oxygen containing groups. Lipids adalah hydrophobic karena molekul terdiri dari panjang, 16-18 karbon, zat air arang Backbones dengan hanya sejumlah kecil oksigen berisi kelompok. Lipids serve many functions in organisms. Lipids melayani banyak fungsi dalam organisme. They are the major components of waxes, pigments, steroid hormones, and cell membranes. Mereka adalah komponen utama dari waxes, Pigmen, steroid hormon, dan sel membranes. Fats, steroids, and phospholipids are very important to the functioning of membranes in cells and will be the focus of this tutorial. Fats, steroids, dan phospholipids sangat penting bagi berfungsinya membranes dalam sel dan akan menjadi fokus dari tutorial ini.

Phospholipids hanya dua fatty acid dilampirkan ke gliserin kepala. Hal ini terjadi dengan reaksi kondensasi mirip dengan satu dibahas di atas. The third alcohol of the glycerol forms an ester bond through reaction with phosphoric acid. Ketiga alkohol dari suatu ester gliserin bentuk obligasi melalui reaksi dengan asam fosfat. This is another example of a condensation reaction between an acid and an alcohol with the release of water. Ini adalah satu lagi contoh dari reaksi kondensasi antara asam dan alkohol dengan melepaskan air. As a triprotic acid (ie it has three acidic functions on the phorphorus atom) the phosphate group attached to the glycerol has the potential to form ester links with a variety of other molecules such as carbohydrates, choline, inositol and amino acids. Sebagai triprotic Asam (yakni memiliki tiga fungsi acidic di phorphorus atom) di grup fosfat yang melekat pada gliserin mempunyai potensi untuk membentuk ester hubungan dengan berbagai molekul lain seperti karbohidrat, choline, inositol dan asam amino.Fosfat di grup bersama-sama dengan grup gliserin membuat kepala phospholipid hydrophilic, sedangkan asam lemak adalah hydrophobic ekor. Thus phospholipids are amphipathic:a molecule with a polar end and a hydrophobic end. Dengan demikian phospholipids adalah amphipathic: sebuah molekul dengan kutub akhir dan hydrophobic akhir. When phospholipids are in an aqueous solution they will self assemble into micelles or bilayers, structures that exclude water molecules from the hydrophobic tails while keeping the hydrophilic head in contact with the aqueous solution. Ketika berada di phospholipids Aqueous solusi Will Self mereka berkumpul menjadi micelles atau bilayers, struktur molekul air yang dikeluarkan dari ekor hydrophobic sekaligus mempertahankan hydrophilic kepala dalam kontak dengan Aqueous solusi.

KROMOSOM

Kromosom merupakan struktur makromolekul besar yang memuat DNA yang membawa informasi genetik dalam sel. DNA terbalut dalam satu atau lebih kromosom.
Sebuah kromosom (dalam bahasa Yunani chroma = warna dan soma= badan) adalah seberkas DNA yang sangat panjang dan berkelanjutan, yang terdapat banyak gen unsur regulator dan sekuens nukleotida lainnya.
Dalam kromosom eukariota, DNA yang tidak terkondensasi berada dalam struktur order-quasi dalam nukleus, dimana ia membungkus histon (protein struktural, Gambar 1), dan di mana material komposit ini disebut chromatin. Selama mitosis (pembelahan sel), kromosom terkondensasi dan disebut kromosom metafase. Hal ini menyebabkan masing-masing kromosom dapat diamati melalui mikroskop optik.
Setiap kromosom memiliki dua lengan, yang pendek disebut lengan p (dari bahasa Perancis petit yang berarti kecil) dan lengan yang panjang lengan q (q mengikuti p dalam alfabet).
Prokariota tidak memiliki histon atau nukleus. Dalam keadaan santainya, DNA dapat diakses untuk transkripsi, regulasi, dan replikasi.
Kromosom pertama kali diamati oleh Karl Wilhelm von Nägeli pada 1842 dan ciri-cirinya dijelaskan dengan detil oleh Walther Flemming pada 1882. Pada 1910, Thomas Hunt Morgan membuktikan bahwa kromosom merupakan pembawa gen.
Pada fase M terjadi proses segregasi kromosom dan pembelahan sel. Waktu yang diperlukan dalam tahap ini sekitar satu jam. Terdapat 6 tahap utama dalam fase M :
1. Profase : terjadi kondensasi benang-benang kromatin menjadi lima puluh kali lebih pendek dan tebal; kromosom menggulung (coiled) dengan bantuan protein condensin; sentriol bergerak ke arah kutub pembelahan; masih terdapat amplop inti.
2. Prometafase : Sentriol sudah berada di titik pembelahan; benang-benang spindel melekat pada kromosom yang telah memadat; amplop inti mulai terdegradasi.
3. Metafase : benang-benang spindel menempel pada bagian kinetokor (bagian kromatid yang melekuk) pada kromosom; kromosom berjajar di bidang ekuator.
4. Anafase : Sister kromatid terpisah dan kromosom bergerak ke masing-masing kutub; mikrotubula yang melekat pada kinetokor memendek; mikrotubula yang tidak melekat pada kinetokor memanjang sehingga sel meregang.
5. Telofase : Kromosom telah sampai di kutub; membran inti (nuclear envelope) terbentuk kembali di masing-masing kutub; mikrotubula tidak memanjang lagi.
6. Sitokinesis : Membran inti telah terbentuk dengan lengkap; kromosom mengalami dekondensasi; terbentuk cincin kontraktil di bidang ekuator yang menyebabkan membran tertarik ke tengah lalu terbelah (sel mulai merenggang); proses pembelahan sel telah selesai.
Diperoleh dari "http://id.wikipedia.org/wiki/Fase_M



Kromosom eukariot, yang telah kita ketahui berbentuk linier, ternyata dapat dikelompokkan menurut kedudukan sentromernya. Sentromer adalah suatu daerah pada kromosom yang merupakan tempat melekatnya benang-benang spindel dari sentriol selama berlangsungnya pembelahan sel. Dilihat dari kedudukan sentromrnya, dikenal ada tiga macam struktur kromosom eukariot, yaitu metasentrik, submetasentrik, dan akrosentrik. Struktur kromosom ini dapat dilihat dengan jelas ketika pembelahan sel berada pada tahap anafase.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar